Let’s Back to Dunia Nyata
Setelah kemarin kita mencoba mengintip masa depan blog yang katanya terindikasi suram, kali saya mencoba mengangkat topik yang masih seputar kehidupan dunia maya, jejaring sosial. Ada beberapa situs jejaring sosial tetapi saya ingin mengkhususkan pada situs jejaring sosial yang paling populer yaitu FaceBook. Saat ini ada sebuah pertanyaan menggelitik yang timbul berkaitan dengan keberadaan facebook dan para penggunanya yang begitu luas. Apakah situs-situs jejaring sosial yang ada memang mendukung interaksi atau justru mengurangi interaksi ini sebatas di dunia maya, dengan menggeser interaksi dunia nyata? Untuk menjawab pertanyaan ini saya mencoba merujuk ke beberapa sumber utamanya tulisan Guy Lecky-Thompson tentang dampak baik dan buruk FaceBook.
Interaksi elektronik (maya) perlahan tetapi pasti telah menggeser interaksi sosial, dengan menjauhkan jarak diantara orang-orang. Manusia adalah makhluk sosial, menghilangkan interaksi sosial dalam kehidupan bisa mempengaruhi perkembangan sosial, khususnya jika dimulai pada usia muda.
FaceBook juga merubah cara orang berinteraksi, kemungkinan dengan merubah apa yang pada akhirnya akan mempengaruhi evolusi interaksi sosial. Kurangnya komunikasi face-to-face (tatap muka) secara tidak langsung telah mengikis keterampilan seperti kemampuan membaca bahasa tubuh dan fasilitas-fasilitas komunikasi tidak langsung lainnya.
Komunikasi elektronik massa bisa mengarah pada kualitas interaksi sosial yang buruk karena jumlah partisipan yang sedikit; pembicaraan seperti gosip kemungkinan akan lebih tinggi dibanding pada interaksi tatap muka. Juga ada ada yang berkesimpulan bahwa informasi online memiliki nilai yang lebih rendah dibanding informasi di dunia nyata.
Tidak berarti bahwa kita harus menutup mata untuk FaceBook. Seperti halnya teknologi-teknologi yang lain, seperti email, serarch engine, dan online publishing tools seperti Blog, secara keseluruhan FaceBook dan situs jejaring sosial lain bisa dianggap hal yang baik. Situs-situs ini memungkinkan orang terhubung, baik mereka kenal satu sama lain atau tidak. Namun ada kekurangan mendasar dalam bentuk hal-hal yang sifatnya sangat publik dimana pertemanan telah berdegenerasi menjadi sesuatu yang dapat menebar ancaman, meskipun dampak positifnya jauh lebih besar. Telah banyak kita mendengar Kisah-kisah sukses yagn berawal dari komunikasi maya seperti pernikahan, deal bisnis, kemitraan, diantara yang lainnya.
Akan tetapi, hanya bergantung pada komunikasi elektronik untuk interaksi sosial kemungkinan akan merusak hidup dan bukan justru memperkaya kehidupan. Setiap orang, dengan sedikit pengecualian, memerlukan kontak tatap-muka untuk dapat mempertahankan skill sosial yang dimiliki dan untuk memenuhi kodratnya sebagai makhluk sosial. Ulasan di atas sifatnya pribadi yang tidak dijamin kebenarannya. Lalu bagaimana menurut Anda?
Interaksi Sosial di Dunia Nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar